Fakta tentang otak begitu luar biasa. Otak mengukir tidak hanya tentang siapa kita tetapi juga dunia yang kita alami. Otak memberi tahu kita apa yang dilihat, apa yang didengar dan apa yang dikatakan. Kemampuan otak berkembang untuk mengakomodasi bahasa atau keterampilan baru yang kita pelajari. Otak juga bercerita ketika kita sedang tidur dan mengirimkan sinyal serta memacu tubuh untuk berlari atau bertarung maupun respon otomatis melindungi diri ketika merasakan bahaya.
Pada tahun 2018, para ahli saraf masih menemukan sejumlah fakta tentang otak manusia. Berikut adalah beberapa hal menarik yang masih dipelajari mengenai otak:
Para ilmuwan menemukan tipe sel yang benar-benar baru di otak manusia, terutama sel
yang tidak ditemukan pada subyek non-human favorit para ilmuwan ahli saraf yaitu tikus. “Rosehip neuron”
dinamakan demikian karena penampilannya yang mekar.
Sel otak ini
sukar dipahami.
Hanya membentuk sekitar
10 persen dari lapisan pertama neokorteks, salah satu bagian terbaru dari otak
dalam hal evolusi, artinya nenek moyang manusia modern
tidak memiliki struktur sel otak ini.
Neocortex berperan dalam penglihatan dan pendengaran. Mengenai
fakta tentang otak
ini, para peneliti belum tahu apa yang dilakukan neuron rosehip, tetapi mereka
menemukan bahwa itu terhubung ke neuron lain yang disebut sel piramidal,
sejenis neuron perangsang dan pengerem
rangsangan tersebut.
Fakta tentang otak
selanjutnya, dalam literatur medis terdapat anak lelaki yang dikenal sebagai
“U.D.”, yang mana sepertiga dari belahan kanan otaknya
dihilangkan untuk mengurangi dan
melemahkan kejangnya. Bagian otak yang diangkat termasuk sisi kanan lobus oksipital
(pusat pemrosesan visi otak) dan sebagian besar lobus temporal kanannya, pusat
pemrosesan suara otak.
Sekarang ia tidak bisa melihat sisi kiri dunianya, tetapi kemampuan proses
kognitif dan penglihatannya masih sama baiknya dengan orang lain seusianya. Itu karena kedua sisi otaknya memproses sebagian besar aspek
penglihatan. Tetapi bagian kananlah
yang dominan dalam
mendeteksi wajah, sedangkan kiri dominan dalam memproses kata-kata.
Menurut sebuah studi kasus yang ditulis tentang U.D. Studi itu menunjukkan plastisitas
otak, dengan tidak adanya pusat pemrosesan penglihatan kanan, pusat kiri
melangkah untuk memberikan kompensasi. Para peneliti menemukan fakta tentang otak bahwa sisi kiri otak
mampu mendeteksi wajah
seperti halnya wajah kanan.
Di dalam otak manusia
tak bebas dari bakteri. Tapi jangan khawatir menganai fakta tentang otak
ini karena para peneliti
melihat hal tersebut tidaklah membahayakan. Dalam
ilmu pengetahuan sebelumnya, para ilmuwan berpikir bahwa otak adalah organ
tubuh yang bebas bakteri, dan bahwa keberadaan mikroba merupakan tanda penyakit.
Namun temuan awal dari sebuah penelitian
yang dipresentasikan tahun 2018 lalu dalam pertemuan ilmiah besar tahunan Society
for Neuroscience ditemukan bahwa otak manusia sebenarnya bisa menampung bakteri
yang tidak berbahaya. Para peneliti dalam studi tersebut telah memeriksa 34 otak postmortem,
mencari perbedaan antara mereka yang menderita skizofrenia dan mereka yang
tidak memiliki kondisi tersebut.
Namun fakta tentang otak, para peneliti menemukan benda-benda
berbentuk batang dan bentuk-bentuk itu ternyata adalah bakteri. Mikroorganisme itu tampaknya tinggal
di beberapa daerah di otak dan
lebih banyak
daripada di daerah lainnya. Daerah-daerah otak
tersebut termasuk hippocampus,
korteks prefrontal dan substantia nigra.
Mikroba juga ditemukan dalam sel-sel otak yang disebut astrosit ,yang berada di dekat penghalang antara
darah-otak,
dinding pembatas yang menjaga otak. Temuan ini belum dipublikasikan dalam jurnal
peer-review, dan masih butuh penelitian lebih
mendalam untuk mengkonfirmasi temuan tersebut.
Fakta tentang otak kita yang
ke-4 adalah otak memiliki sifat magnetis, paling tidak organ
otak mengandung partikel
yang bermagnet. Tetapi para ilmuwan tidak benar-benar tahu mengapa
partikel-partikel ini berada di otak, atau dari mana magnet-magnet
itu berasal. Beberapa
peneliti percaya bahwa partikel yang mengandung magnet ini melayani tujuan biologis. Sementara peneliti
lainnya mengatakan bahwa
partikel tersebut
masuk ke otak karena
kontaminasi lingkungan.
Fakta tentang otak tahun 2018,
para ilmuwan memetakan tempat partikel-partikel ini yang berada di otak.
Berdasarkan hasil studi mereka, para peneliti memberikan bukti bahwa partikel
tersebut ada karena suatu alasan. Itu karena di semua otak yang diteliti oleh
para ilmuwan (7 otak orang yang meninggal pada usia antara 54 hingga 87 tahun),
ditemukan bahwa partikel magnetik itu selalu terkonsentrasi di daerah yang
sama. Para peneliti juga menemukan bahwa sebagian besar otak mengandung magnet
kecil ini.
Ternyata
fakta tentang otak
hewan
juga memiliki partikel magnetik ini, dan bahkan ada pendapat bahwa hewan
menggunakan partikel ini untuk bernavigasi. Terlebih lagi, jenis bakteri yang
disebut bakteri magnetotactic menggunakan partikel tersebut untuk mengarahkan
diri mereka di ruang angkasa.
- Virus yang bertanggung jawab atas kesadaran manusia
Virus
kuno telah menginfeksi orang-orang di masa lalu, dan penyerang ini meninggalkan
kode genetiknya dalam DNA. Tahun 2018, para peneliti menemukan bahwa potongan
DNA virus purba itu memainkan peran penting dalam komunikasi di antara sel-sel
otak yang diperlukan untuk berpikir tingkat tinggi.Bukan hal aneh bagi
manusia untuk membawa potongan kode genetik virus, sebab fakta tentang otak
sekitar
40 persen hingga 80 persen dari genom manusia terdiri dari gen-gen yang
ditinggalkan oleh virus.
Para
peneliti juga menemukan gen virus yang disebut Arc, mengemas informasi genetik
lainnya dan mengirimkannya dari satu sel saraf ke sel saraf berikutnya. Gen ini
juga membantu sel beregenerasi dari waktu ke waktu. Gen Arc bermasalah
cenderung ditemukan terjadi pada orang yang mengalami autisme maupun gangguan
saraf lainnya.Para peneliti saat ini sedang meneliti untuk mengetahui
mekanisme gen Arc masuk dalam genom manusia, dan apa sebenarnya yang diperintahkan
pada sel otak kita.
Demikianlah 5 ulasan temuan penelitian terbaru seputar fakta tentang otak. Simak 5 ulasan lainnya dalam artikel lanjutan berjudul “10 Fakta Tentang Otak yang Ditemukan Tahun 2018 (Bagian 2)”.