10 Fakta Tentang Otak yang Ditemukan Tahun 2018

10 Fakta Tentang Otak yang Ditemukan Tahun 2018

Fakta tentang otak begitu luar biasa. Otak mengukir tidak hanya tentang siapa kita tetapi juga dunia yang kita alami. Otak memberi tahu kita apa yang dilihat, apa yang didengar dan apa yang dikatakan. Kemampuan otak berkembang untuk mengakomodasi bahasa atau keterampilan baru yang kita pelajari. Otak juga bercerita ketika kita sedang tidur dan mengirimkan sinyal serta memacu tubuh untuk berlari atau bertarung maupun respon otomatis melindungi diri ketika merasakan bahaya.

Pada tahun 2018, para ahli saraf masih menemukan sejumlah fakta tentang otak manusia. Berikut adalah beberapa hal menarik yang masih dipelajari mengenai otak:

  • Neuron jenis baru

Para ilmuwan menemukan tipe sel yang benar-benar baru di otak manusia, terutama sel yang tidak ditemukan pada subyek non-human favorit para ilmuwan ahli saraf yaitu tikus. “Rosehip neuron” dinamakan demikian karena penampilannya yang mekar.  Sel otak ini sukar dipahami. Hanya membentuk sekitar 10 persen dari lapisan pertama neokorteks, salah satu bagian terbaru dari otak dalam hal evolusi, artinya nenek moyang manusia modern tidak memiliki struktur sel otak ini.

Neocortex berperan dalam penglihatan dan pendengaran. Mengenai fakta tentang otak ini, para peneliti belum tahu apa yang dilakukan neuron rosehip, tetapi mereka menemukan bahwa itu terhubung ke neuron lain yang disebut sel piramidal, sejenis neuron perangsang dan pengerem rangsangan tersebut.

  • U.D. pasien neuroscience

Fakta tentang otak selanjutnya, dalam literatur medis terdapat anak lelaki yang dikenal sebagai “U.D.”, yang mana sepertiga dari belahan kanan otaknya dihilangkan untuk mengurangi dan melemahkan kejangnya. Bagian otak yang diangkat termasuk sisi kanan lobus oksipital (pusat pemrosesan visi otak) dan sebagian besar lobus temporal kanannya, pusat pemrosesan suara otak.

Sekarang ia tidak bisa melihat sisi kiri dunianya, tetapi kemampuan proses kognitif dan penglihatannya masih sama baiknya dengan orang lain seusianya. Itu karena kedua sisi otaknya memproses sebagian besar aspek penglihatan. Tetapi bagian kananlah yang dominan dalam mendeteksi wajah, sedangkan kiri dominan dalam memproses kata-kata.

Menurut sebuah studi kasus yang ditulis tentang U.D. Studi itu menunjukkan plastisitas otak, dengan tidak adanya pusat pemrosesan penglihatan kanan, pusat kiri melangkah untuk memberikan kompensasi. Para peneliti menemukan fakta tentang otak bahwa sisi kiri otak mampu mendeteksi wajah seperti halnya wajah kanan.

  • Otak mengandung bakteri

Di dalam otak manusia tak bebas dari bakteri. Tapi jangan khawatir menganai fakta tentang otak ini karena para peneliti melihat hal tersebut tidaklah membahayakan. Dalam ilmu pengetahuan sebelumnya, para ilmuwan berpikir bahwa otak adalah organ tubuh yang bebas bakteri, dan bahwa keberadaan mikroba merupakan tanda penyakit.

Namun temuan awal dari sebuah penelitian yang dipresentasikan tahun 2018 lalu dalam pertemuan ilmiah besar tahunan Society for Neuroscience ditemukan bahwa otak manusia sebenarnya bisa menampung bakteri yang tidak berbahaya. Para peneliti dalam studi tersebut telah memeriksa 34 otak postmortem, mencari perbedaan antara mereka yang menderita skizofrenia dan mereka yang tidak memiliki kondisi tersebut.

Namun fakta tentang otak, para peneliti menemukan benda-benda berbentuk batang dan bentuk-bentuk itu ternyata adalah bakteri. Mikroorganisme itu tampaknya tinggal di beberapa daerah di otak dan lebih banyak daripada di daerah lainnya. Daerah-daerah otak tersebut termasuk hippocampus, korteks prefrontal dan substantia nigra.

Mikroba juga ditemukan dalam sel-sel otak yang disebut astrosit ,yang berada di dekat penghalang antara darah-otak, dinding pembatas yang menjaga otak. Temuan ini belum dipublikasikan dalam jurnal peer-review, dan masih butuh penelitian lebih mendalam untuk mengkonfirmasi temuan tersebut.

  • Otak itu magnetis

Fakta tentang otak kita yang ke-4 adalah otak memiliki sifat magnetis, paling tidak organ otak mengandung partikel yang bermagnet. Tetapi para ilmuwan tidak benar-benar tahu mengapa partikel-partikel ini berada di otak, atau dari mana magnet-magnet itu berasal. Beberapa peneliti percaya bahwa partikel yang mengandung magnet ini melayani tujuan biologis. Sementara peneliti lainnya mengatakan bahwa partikel tersebut masuk ke otak karena kontaminasi lingkungan.

Fakta tentang otak tahun 2018, para ilmuwan memetakan tempat partikel-partikel ini yang berada di otak. Berdasarkan hasil studi mereka, para peneliti memberikan bukti bahwa partikel tersebut ada karena suatu alasan. Itu karena di semua otak yang diteliti oleh para ilmuwan (7 otak orang yang meninggal pada usia antara 54 hingga 87 tahun), ditemukan bahwa partikel magnetik itu selalu terkonsentrasi di daerah yang sama. Para peneliti juga menemukan bahwa sebagian besar otak mengandung magnet kecil ini.

Ternyata fakta tentang otak hewan juga memiliki partikel magnetik ini, dan bahkan ada pendapat bahwa hewan menggunakan partikel ini untuk bernavigasi. Terlebih lagi, jenis bakteri yang disebut bakteri magnetotactic menggunakan partikel tersebut untuk mengarahkan diri mereka di ruang angkasa.

  • Virus yang bertanggung jawab atas kesadaran manusia

Virus kuno telah menginfeksi orang-orang di masa lalu, dan penyerang ini meninggalkan kode genetiknya dalam DNA. Tahun 2018, para peneliti menemukan bahwa potongan DNA virus purba itu memainkan peran penting dalam komunikasi di antara sel-sel otak yang diperlukan untuk berpikir tingkat tinggi.Bukan hal aneh bagi manusia untuk membawa potongan kode genetik virus, sebab fakta tentang otak sekitar 40 persen hingga 80 persen dari genom manusia terdiri dari gen-gen yang ditinggalkan oleh virus.

Para peneliti juga menemukan gen virus yang disebut Arc, mengemas informasi genetik lainnya dan mengirimkannya dari satu sel saraf ke sel saraf berikutnya. Gen ini juga membantu sel beregenerasi dari waktu ke waktu. Gen Arc bermasalah cenderung ditemukan terjadi pada orang yang mengalami autisme maupun gangguan saraf lainnya.Para peneliti saat ini sedang meneliti untuk mengetahui mekanisme gen Arc masuk dalam genom manusia, dan apa sebenarnya yang diperintahkan pada sel otak kita.

Demikianlah 5 ulasan temuan penelitian terbaru seputar fakta tentang otak. Simak 5 ulasan lainnya dalam artikel lanjutan berjudul “10 Fakta Tentang Otak yang Ditemukan Tahun 2018 (Bagian 2)”.

Continue Reading

10 Fakta Tentang Otak yang Ditemukan Tahun 2018 (Bagian 2)

10 Fakta Tentang Otak yang Ditemukan Tahun 2018 Bag 2

Otak beradaptasi dengan lingkungan sehingga kita tidak terganggu oleh bau konstan di rumah tua atau dengungan konstan AC. Otak kita “melihat” ke matahari dan memberi tahu tubuh kita waktu apa sekarang. Otak menyimpan ingatan, baik yang menyakitkan maupun yang menyenangkan. Dalam artikel sebelumnya yang berjudul “10 Fakta Tentang Otak yang Ditemukan Tahun 2018”, telah diulas 5 fakta tentang otak dan kali ini kita akan sampaikan 5 ulasan selanjutnya.

  • Sel-sel muda di otak tua

Tubuh kita terus-menerus membuang sel-sel lama dan membuat yang baru (regenerasi). Tetapi selama beberapa dekade, para ilmuwan percaya bahwa pergantian sel ini tidak terjadi pada otak yang menua. Namun dalam beberapa tahun terakhir, penelitian dilakukan pada tikus dan telah menimbulkan pertanyaan keraguan tentang apa yang dipercayai ilmuwan sebelumnya mengenai regenerasi sel otak.

Tahun 2018, sebuah makalah penelitian memberikan bukti fakta tentang otak bahwa otak lama (tua) masih membuat sel-sel baru. Para peneliti mempelajari 28 postmortem, otak nondiseased dari orang-orang yang berusia 14 hingga 79 ketika mereka telah meninggal dunia. Para ilmuwan memotong hippocampus masing-masing otak, area otak yang penting untuk pembelajaran dan memori, lalu menghitung jumlah sel muda yang belum sepenuhnya matang.

Para peneliti menemukan fakta tentang otak bahwa otak tua memiliki sel baru sebanyak otak muda, tetapi otak tua membuat lebih sedikit pembuluh darah baru dan sedikit koneksi di antara sel-sel otak. Namun sebuah penelitian berbeda, menemukan hal kebalikannya dan menyimpulkan bahwa otak orang dewasa tidak membuat sel-sel baru di hippocampus. Ketidaksepakatan para peneliti bisa disebabkan oleh cara otak dipertahankan dalam dua studi dan jenis otak yang diperiksa.

Studi sebelumnya mengamati otak dengan kondisi kesehatan yang berbeda. Sedangkan penelitian selanjutnya hanya melihat otak yang tidak mengalami peningkatan. Mereka juga bisa menggunakan teknik pengawetan berbeda yang dapat memengaruhi sel.

  • Sering stress, otak mengecil

Berita buruk fakta tentang otak yaitu stres dapat mengecilkan otak. Fakta itu berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan pada bulan Oktober tahun 2018 lalu. Dalam studi tersebut para peneliti mengamati lebih dari 2.000 orang sehat dengan usia paruh baya. Hasilnya peneliti menemukan bahwa orang-orang yang memiliki kadar hormon stres kortisol yang lebih tinggi ternyata memiliki volume otak yang sedikit lebih kecil dibandingkan orang dengan jumlah hormon stress yang normal.

Fakta tentang otak menunjukan bahwa orang dengan kadar kortisol yang lebih tinggi juga buruk saat melakukan tes memori, daripada orang dengan kadar hormon kortisol normal. Kedua temuan itu menjadi catatan bahwa hubungan antara stres dengan otak, bukan temuan sebab-akibat.

Stres adalah hal yang normal bagi tubuh. Selama masa-masa stres, kadar kortisol naik bersamaan dengan hormon-hormon lainnya, salah satunya adrenalin. Hormon-hormon ini bekerja sama untuk mendorong tubuh kita ke dalam respons alami yaitu melawan atau melarikan diri. Tetapi begitu keadaan yang menegangkan sudah berakhir, kadar kortisol akan menurun. Namun sebagian orang dalam kehidupan modern ini, dapat mengalami peningkatan kadar kortisol dalam jangka waktu yang lama.

  • Otak tidak membiarkan kita mendengar jelas langkah kaki sendiri

Salah satu fakta tentang otak yang perlu disyukuri adalah otak menjadikan kita tidak mampu mendengarkan setiap langkah kaki sendiri. Sebuah studi yang dilakukan pada tikus menemukan bahwa otak tikus membatalkan suara langkah kakinya sendiri. Dengan demikian, dapat lebih jelas untuk mendengar suara lain di sekitarnya, seperti suara pemangsa.

Para peneliti menemukan bahwa otak tikus tersebut membuat penyaring suara. Sederhananya, sel-sel otak mengeluarkan sinyal api untuk memblokir sel-sel otak di korteks pendengaran. Dan meskipun penelitian itu dilakukan pada tikus, para ilmuwan berpikir bahwa hasilnya juga dapat berlaku pada manusia, sebab kita sudah memiliki sistem yang seperti itu pula.

Logikanya, bunyi langkah kaki kita sendiri seharusnya dengan sangat mudah merambat ke pendengaran. Jika rambatan bunyi langkah kaki sendiri (termasuk tanpa alas kaki) terdengar sangat jelas, maka hal itu pasti akan sangat mengganggu pendengaran.

  • Obat-obatan psychedelic dapat mengubah struktur sel-sel otak

Menurut sebuah studi terbaru, menemukan sebuah fakta tentang otak bahwa obat psychedelic dapat mengubah struktur sel otak secara fisik. Penelitian ini dilakukan pada sel-sel otak hewan di atas cawan laboratorium. Tetapi jika temuan ini benar-benar berlaku untuk manusia, maka hasilnya berarti obat psychedelic ini dapat membantu orang-orang yang mengalami gangguan mood tertentu.

Neuron di prefrontal cortex merupakan bagian otak yang penting dalam mengendalikan emosi. Otak yang mengalami depresi, kegelisahan atau pun gangguan suasana hati lainnya, Neuron di prefrontal cortex cenderung akan mengerut. Tetapi ketika para ilmuwan menambahkan obat-obatan psychedelic pada neuron tikus, mereka menemukan bahwa cabang dalam sel-sel saraf dan jumlah koneksi meningkat.

  • Otak kedua di usus

Fakta tentang otak yang terbaru terakhir adalah jutaan sel otak hidup di usus besar, dan sel-sel itu berfungsi tanpa instruksi dari otak maupun tulang belakang. Para ilmuwan terkadang menyebut sel-sel itu sebagai “otak kedua”. Tetapi massa sel-sel itu juga memiliki nama ilmiah yaitu sistem saraf enterik.

Sebuah studi terbaru dilakukan pada tikus, menunjukkan bahwa sistem otak kedua di usus ini cukup pintar karena dapat menembakkan neuron yang disinkronkan untuk merangsang otot dan mengkoordinasikan aktivitas pencernaan sehingga dapat melakukan hal-hal seperti memindahkan kotoran keluar dari tubuh dan sebagainya.

Otak pertama yang ada di kepala, juga dapat melakukan penyinkronan penembakan neuron pada tahap awal perkembangan otak. Ini berarti bahwa aksi neuron di usus bisa menjadi “properti primordial” dari tahap pertama evolusi otak kedua. Beberapa ilmuwan bahkan berhipotesis bahwa otak kedua berevolusi sebelum otak.

Demikianlah 5 lanjutan ulasan temuan penelitian terbaru seputar fakta tentang otak. Begitu pentingnya otak bagi keberadaan kita, tetapi masih banyak hal yang belum benar-benar diketahui hingga hari ini. Kemisteriusan otak sebagaimana misteriusnya planet dari galaksi yang jauh.

Continue Reading