Mitos Tidur yang Paling Populer, Sudah Tahu?

Mitos Tidur yang Paling Populer, Sudah Tahu?

Efi-news – Setiap orang membutuhkan tidur untuk menjaga kesehatan badan. Jadi bisa dikatakan jika tidur ini adalah kebutuhan. Nah, meski saat ini teknologi sudah kian maju, namun banyak juga mitos tidur yang dipercaya. Salah Satunya seperti larangan tidur setelah makan yang bisa mengakibatkan kegemukan. 

4 Mitos Tidur yang Terlanjur Dipercaya

Dilansir dari Medical News Today, berikut ini beberapa mitos tidur yang berkembang di masyarakat. 

  1. Setiap hari setiap orang membutuhkan tidur 10 jam
    Pada dasarnya waktu tidur juga tergantung dari usia. Misalnya untuk orang dewasa atau muda memiliki waktu tidur normal kisaran 7-9 jam, remaja kisaran 8-10 jam, anak-anak kisaran 10-13 jam, bayi kisaran 12-15 jam dan bayi baru lahir kisaran 14-17 jam.
  2. Tidur sehat itu bahaya untuk kesehatan
    Menurut seorang ahli tidur Sara C. Madnick, tidur siang sekitar 15-20 menit perhari mampu meningkatkan kesehatan tubuh. Dan nyatanya tidur dalam rentang waktu ini juga sangat ideal guna mencharge tubuh dengan energi.
    Meski begitu masih diperlukan lagi banyak penelitian terkait dengan durasi, frekuensi, dan juga waktu tidur siang yang memberikan efek pada kesehatan. 
  3. Tidur lebih banyak lebih baik
    Mitos ini kurang tepat adanya karena faktanya sebuah penelitian menyebutkan jika seorang dengan durasi tidur yang terlalu panjang atau pendek memiliki risiko obesitas yang lebih tinggi daripada mereka yang tidur dengan durasi rata-rata. Temuan ini terus bertahan bahkan ketika mereka meneliti tentang kontrol analisis untuk jenis kelamin, indeks massa tubuh dasar hingga usia. 
  4. Kurang tidur mematikan
    Faktanya belum ada kasus orang yang meninggal karena kurang tidur. Jadi secara teori bisa saja mitos tidur ini keliru. Asal muasal mitos ini tentu bisa dengan mudah dipahami. Sebagaimana kita tahu tidur adalah kebutuhan, dan kurang tidur bisa saja membuat tubuh menjadi tidak segar atau tampak kelelahan. Namun sebuah penelitian menyebutkan jika dampak dari kurang tidur tidak begitu fatal untuk tubuh.
    Randy Gardner menjadi salah satu bagian eksperimen untuk masalah kurang tidur ini. Di usia 16 tahun dia tercatat terjaga 11 hari 24 menit. Ketika itu gejala kurang tidur memang terjadi namun dia berhasil selamat.
    Mitos tidur yang meyakini bahwa seseorang akan mati jika kurang tidur ini sepertinya berkembang di tahun 1980an. Ketika itu Rechtschaffen serta rekannya bereksperimen terhadap tikus dan mendapatkan hasil jika tikus yang dilarang tidur dengan metode eksperimental tertentu akan mati dalam waktu 2 sampai 3 minggu.
    Meski begitu faktanya kurang tidur tidak menyakiti manusia. Buktinya pada tahun 1965, pada tahun tersebut Gardner juga mengalami kurang tidur. Efeknya pada hari ke 2 Gardner sulit untuk memfokuskan matanya, lantas pada hari ke 4 dia menjadi mudah tersinggung dan tidak kooperatif. Di hari ke 4 dia juga melaporkan banyak terjadi delusi dan halusinasi. Pada hari ke 6 ucapannya melambat, hari ke 7 ingatannya memburuk, pada hari ke 10 dia mulai paranoia dan di hari ke 11 dia kehilangan ekspresi.
    Meski efeknya nampak jelas ternyata kurang tidur tidak membawa masalah yang signifikan terhadap kesehatan jangka panjang. 

Dibaca juga : Why Gamble Online

Itulah beberapa mitos tidur yang beredar di masyarakat. Jadi intinya tidur adalah sebuah kebutuhan, sebisa mungkin usahakan untuk tidur dengan durasi rata-rata untuk kesehatan yakni kisaran 7-9 jam per hari. Namun nyatanya dengan kesibukan yang sangat padat untuk mendapatkan tidur berkualitas ini tentu sangat sulit sekarang ini.

Continue Reading