10 Fakta Tentang Otak yang Ditemukan Tahun 2018 (Bagian 2)

10 Fakta Tentang Otak yang Ditemukan Tahun 2018 Bag 2

Otak beradaptasi dengan lingkungan sehingga kita tidak terganggu oleh bau konstan di rumah tua atau dengungan konstan AC. Otak kita “melihat” ke matahari dan memberi tahu tubuh kita waktu apa sekarang. Otak menyimpan ingatan, baik yang menyakitkan maupun yang menyenangkan. Dalam artikel sebelumnya yang berjudul “10 Fakta Tentang Otak yang Ditemukan Tahun 2018”, telah diulas 5 fakta tentang otak dan kali ini kita akan sampaikan 5 ulasan selanjutnya.

  • Sel-sel muda di otak tua

Tubuh kita terus-menerus membuang sel-sel lama dan membuat yang baru (regenerasi). Tetapi selama beberapa dekade, para ilmuwan percaya bahwa pergantian sel ini tidak terjadi pada otak yang menua. Namun dalam beberapa tahun terakhir, penelitian dilakukan pada tikus dan telah menimbulkan pertanyaan keraguan tentang apa yang dipercayai ilmuwan sebelumnya mengenai regenerasi sel otak.

Tahun 2018, sebuah makalah penelitian memberikan bukti fakta tentang otak bahwa otak lama (tua) masih membuat sel-sel baru. Para peneliti mempelajari 28 postmortem, otak nondiseased dari orang-orang yang berusia 14 hingga 79 ketika mereka telah meninggal dunia. Para ilmuwan memotong hippocampus masing-masing otak, area otak yang penting untuk pembelajaran dan memori, lalu menghitung jumlah sel muda yang belum sepenuhnya matang.

Para peneliti menemukan fakta tentang otak bahwa otak tua memiliki sel baru sebanyak otak muda, tetapi otak tua membuat lebih sedikit pembuluh darah baru dan sedikit koneksi di antara sel-sel otak. Namun sebuah penelitian berbeda, menemukan hal kebalikannya dan menyimpulkan bahwa otak orang dewasa tidak membuat sel-sel baru di hippocampus. Ketidaksepakatan para peneliti bisa disebabkan oleh cara otak dipertahankan dalam dua studi dan jenis otak yang diperiksa.

Studi sebelumnya mengamati otak dengan kondisi kesehatan yang berbeda. Sedangkan penelitian selanjutnya hanya melihat otak yang tidak mengalami peningkatan. Mereka juga bisa menggunakan teknik pengawetan berbeda yang dapat memengaruhi sel.

  • Sering stress, otak mengecil

Berita buruk fakta tentang otak yaitu stres dapat mengecilkan otak. Fakta itu berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan pada bulan Oktober tahun 2018 lalu. Dalam studi tersebut para peneliti mengamati lebih dari 2.000 orang sehat dengan usia paruh baya. Hasilnya peneliti menemukan bahwa orang-orang yang memiliki kadar hormon stres kortisol yang lebih tinggi ternyata memiliki volume otak yang sedikit lebih kecil dibandingkan orang dengan jumlah hormon stress yang normal.

Fakta tentang otak menunjukan bahwa orang dengan kadar kortisol yang lebih tinggi juga buruk saat melakukan tes memori, daripada orang dengan kadar hormon kortisol normal. Kedua temuan itu menjadi catatan bahwa hubungan antara stres dengan otak, bukan temuan sebab-akibat.

Stres adalah hal yang normal bagi tubuh. Selama masa-masa stres, kadar kortisol naik bersamaan dengan hormon-hormon lainnya, salah satunya adrenalin. Hormon-hormon ini bekerja sama untuk mendorong tubuh kita ke dalam respons alami yaitu melawan atau melarikan diri. Tetapi begitu keadaan yang menegangkan sudah berakhir, kadar kortisol akan menurun. Namun sebagian orang dalam kehidupan modern ini, dapat mengalami peningkatan kadar kortisol dalam jangka waktu yang lama.

  • Otak tidak membiarkan kita mendengar jelas langkah kaki sendiri

Salah satu fakta tentang otak yang perlu disyukuri adalah otak menjadikan kita tidak mampu mendengarkan setiap langkah kaki sendiri. Sebuah studi yang dilakukan pada tikus menemukan bahwa otak tikus membatalkan suara langkah kakinya sendiri. Dengan demikian, dapat lebih jelas untuk mendengar suara lain di sekitarnya, seperti suara pemangsa.

Para peneliti menemukan bahwa otak tikus tersebut membuat penyaring suara. Sederhananya, sel-sel otak mengeluarkan sinyal api untuk memblokir sel-sel otak di korteks pendengaran. Dan meskipun penelitian itu dilakukan pada tikus, para ilmuwan berpikir bahwa hasilnya juga dapat berlaku pada manusia, sebab kita sudah memiliki sistem yang seperti itu pula.

Logikanya, bunyi langkah kaki kita sendiri seharusnya dengan sangat mudah merambat ke pendengaran. Jika rambatan bunyi langkah kaki sendiri (termasuk tanpa alas kaki) terdengar sangat jelas, maka hal itu pasti akan sangat mengganggu pendengaran.

  • Obat-obatan psychedelic dapat mengubah struktur sel-sel otak

Menurut sebuah studi terbaru, menemukan sebuah fakta tentang otak bahwa obat psychedelic dapat mengubah struktur sel otak secara fisik. Penelitian ini dilakukan pada sel-sel otak hewan di atas cawan laboratorium. Tetapi jika temuan ini benar-benar berlaku untuk manusia, maka hasilnya berarti obat psychedelic ini dapat membantu orang-orang yang mengalami gangguan mood tertentu.

Neuron di prefrontal cortex merupakan bagian otak yang penting dalam mengendalikan emosi. Otak yang mengalami depresi, kegelisahan atau pun gangguan suasana hati lainnya, Neuron di prefrontal cortex cenderung akan mengerut. Tetapi ketika para ilmuwan menambahkan obat-obatan psychedelic pada neuron tikus, mereka menemukan bahwa cabang dalam sel-sel saraf dan jumlah koneksi meningkat.

  • Otak kedua di usus

Fakta tentang otak yang terbaru terakhir adalah jutaan sel otak hidup di usus besar, dan sel-sel itu berfungsi tanpa instruksi dari otak maupun tulang belakang. Para ilmuwan terkadang menyebut sel-sel itu sebagai “otak kedua”. Tetapi massa sel-sel itu juga memiliki nama ilmiah yaitu sistem saraf enterik.

Sebuah studi terbaru dilakukan pada tikus, menunjukkan bahwa sistem otak kedua di usus ini cukup pintar karena dapat menembakkan neuron yang disinkronkan untuk merangsang otot dan mengkoordinasikan aktivitas pencernaan sehingga dapat melakukan hal-hal seperti memindahkan kotoran keluar dari tubuh dan sebagainya.

Otak pertama yang ada di kepala, juga dapat melakukan penyinkronan penembakan neuron pada tahap awal perkembangan otak. Ini berarti bahwa aksi neuron di usus bisa menjadi “properti primordial” dari tahap pertama evolusi otak kedua. Beberapa ilmuwan bahkan berhipotesis bahwa otak kedua berevolusi sebelum otak.

Demikianlah 5 lanjutan ulasan temuan penelitian terbaru seputar fakta tentang otak. Begitu pentingnya otak bagi keberadaan kita, tetapi masih banyak hal yang belum benar-benar diketahui hingga hari ini. Kemisteriusan otak sebagaimana misteriusnya planet dari galaksi yang jauh.

Continue Reading